LANGKAH BARU
DALAM MENGEMBANGKAN KESENIAN DAN KEBUDAYAAN JAWA PADA MASYARAKAT
Di era
modern ini telah berkembang kesenian luar yang mulai masuk dalam jiwa remaja
sekarang. Hal ini disebabkan karena para remaja sekarang menganggap bahwa kesenian
tradisional dan kebudayaan adalah budaya yang ketinggalan jaman atau kuno. Oleh
karena itu anak remaja jaman sekarang lebih memilih kesenian luar yang lebih
modern dibandingkan dengan kesenian tradisional. Diantaranya akibat tidak ada
regenarsi dari para senimannya. Maka dari itu, dalam upaya mengantisipasi lebih
para lagi maka harus memperbanyak pagelaran dan festival seni budaya.
"Seni
budaya bisa punah, karena para sesepuh seniman dan budaya tidak sempat
mewariskan ke genarasi selanjutnya. Akibatnya, seni budaya tersebut jadi
hilang. Memang upaya melestarikan seni budaya sebenarnya susah-susah gampang.
Tetapi cara yang paling mudah adalah melalui festival budaya,".
Dengan melalui sebuah festival, maka generasi penerus akan terbentuk dengan
sendirinya. Bahkan, hal tersebut akan memicu para sesepuh budaya
mewariskan pengetahuannya kepada generasi selanjutnya. Dengan demikian,gaung
seni budaya pun akan kembali muncul.
Universitas
Gajah Mada mempunyai UKM yang sangat berpengaruh dalam melestarikan kesenian
masyarakat jawa, UKM tersebut bernama UKJGS (Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta).
UKJGS mempunyai acara tahunan yang bernama GLADHI MADYA. Gladhi Madya
merupakans sebuah acara pentas seni bagi anggota baru UKJGS. Acara rutin setiap
tahun ini, dimaknai sebagai panggung pertama mereka untuk mempersembahkan
budaya jawa dihadapan masyarakat luas, pentas Gladhi Madya nantinya akan
memberikan pelajaran berarti bagi anggota baru tentang kepercayaan diri,
menghargai tentang proses latihan, dan rasa menghargai tentang budaya dan seni
sendiri.
Menjadi anggota
baru UKM UKJGS UGM merupakan kebanggan tersendiri bagi beberapa orang yang ikut
berpartisipasi didalamnya, menarikan berbagai tarian tradisional Jawa dengan
gaya Surakarta dan juga memainkan alat musik tradisonalnya. Rasa bangga hadir kepada
seluruh anggota UKM tersebut ketika semua penonton bersorak dan bertepuk tangan
atas apa yang mereka lihat dalam acara Gladhi Madya. Akan tetapi banyak hal
terjadi sebelum pementasan Gladhi Madya itu berlangsung, tidaklah mudah
menemukan penerus warisan kesenian budaya jawa didalam masyarakat, tidak banyak
yang benar-benar mau berjuang mewariskan kesenian budaya jawa. Ratusan mahasiswa
yang ada di UGM dengan latar belakang yang berbeda mendaftarkan diri untuk ikut
dalam UKM UKJGS, namun keseluruhan mahasiswa itu akan banyak yang mengundurkan
diri dengan ketidak seriusan untuk berikut serta dalam pelestarian kesenian
budaya jawa. Sisalah orang-orang yang
benar-benar ingin berjuang dan melestarikan kesenian dan kebudayaan jawa.
Dalam acara
Gladhi Madya akan menampilkan berbagai tampilan dari seluruh divisi yaitu
divisi tari putra dan putri, divisi karawitan dan divisi pedhalangan. Dari
divisi tari putri Akan menampilkan tari Gambyong, tari Domba Nini dan tari
Merak, sedangkan tari putra akan menyajikan suguhan tari kerakyatan. Sebagai
puncak acara dan sebuah hal yang baru, cukup langka mencari penerus untuk
bidang pedhalangan. Menjadi Dhalang bukanlah hal yang mudah. Namun di UKJGS ada
satu anggota yang menjadi salah satu penerus berbakat. Rafif Pujasmara namanya.
Laki – laki 18 tahun dan seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM yang berasal
dari kota Solo ini mengajukan dirinya untuk membawakan sebuah kisah melalui
medium budaya yaitu wayang.
Ketika
ditanya mengapa memilih mengeluti divisi pedhalangan, laki – laki ini tersenyum
malu - malu. Dia mengatakan bahwa sejak kecil sudah terbiasa dengan lingkungan
seni dari kedua orangtuanya yang bekerja sebagai pengajar di sekolah menengah
karawitan di kota kerak nasi itu. Bahkan sejak TK sudah berlatih untuk
mendalang. Sebuah kebiasaan yang sangat jarang ditemui di jaman sekarang. Di
usianya yang masih tergolong muda Rafif sudah bisa menguasai beberapa instrumen
dalam gamelan bahkan instrumen musik yang lain.
Tak hanya
membawakan cerita dalam pewayangan, dia juga ikut andil dalam pementasan di
divisi karawitan dengan teman – teman anggota UKJGS lainnya. Ia terus mengasah
kemampuannya untuk tampil dalam setiap pementasan Gladhi Madya. Mempersiapkan
penampilan terbaiknya dan terus berdoa kepada Tuhan. Tak lupa ia juga
menyampaikan sebuah pesan untuk para penerus bangsa ini. “Jadilah generasi muda
yang kuat dan berjiwa seni”.
Salah satu penampilan wayang
dengan lakon “Sesaji Raja Suya” yang dibawakan oleh Rafif Pujasmara yang
berasal dari Fakultas Kehutanan. Sesekali
ia menyanyikan syair-syair lahu jawa yang dipadukan dengan gerakan tangannya
yang begitu lihai menemani seluruh penonton hingga larut malam.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Auk3GH9tZPB3fqdR5JlBh8Ps2jBS5rrBqdm8XrP0reNaJHWCS2JB6dCa8G5eDAgi2jO0JX0DXsNvp7EAGPg-4t1942Alfr4WsSLKd80atxVq8Rilu79VGoY4Wq-qRamRymdCAVq4WmA/s1600/gm3.jpg](file:///C:/Users/Welcome/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Dalam
acara pementasan Gladhi Madya bukan hanya para anggota dari UKM UKJGS saja yang
tampil, biasanya banyak dari UKM-UKM lainnya yang ikut bergabung dalam
pementasan Gladhi Madya tersebut. Salah satu contohnya adalah Swagayugamadan
UTB (Unit Kesenian Tari Bali).
Banyak kejutan lain yang nantinya
dipersembahkan oleh anggota baru UKJGS pada pentas Gladhi Madya. Nyatanya para
penerus warisan bangsa memanglah generasi muda. Generasi yang selalu berpikiran
luas, bersemangat, dan memandang ke depan. Generasi yang tak akan pernah malu
pada apapun yang dimiliki tanah airnya. Itulah pada hakekatnya tugas kita semua
menjadi penerus bangsa ini.
Sumber infomasi :